Twitter Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon

Followers



Messi : Argentina bukan Barcelona 0

Buenos Aires - Segala kehebatan Lionel Messi di Barcelona sejauh ini dinilai tidak terlalu terlihat di timnas Argentina. Messi mengaku tidak terlalu memusingkan hal itu karena menurutnya kedua tim memang tak bisa dibandingkan.

Dalam hal prestasi, baik untuk level klub maupun individu, Messi sudah mengoleksi banyak medali selama bermain untuk Barcelona. Tapi di level internasional, baru satu kali ia mempersembahkan gelar tertinggi, yaitu medali emas Olimpiade 2008 -- tapi itu bukan di level senior.

Ia tampil di Piala Dunia 2006 dan Argentina tersisih di babak perempatfinal. Di Copa America 2007, Messi membawa negaranya sampai final, tapi di partai puncak mereka kalah dari musuh besarnya, Brasil. Di Piala Dunia 2010 Argentina kembali terhenti di babak delapan besar, dan Messi juga tidak mencetak gol.

Di Copa America yang masih berlangsung saat ini, Messi juga belum menjebol gawang lawan dan Argentina baru menang satu kali dari tiga pertandingan. Permainan bintang berusia 24 tahun itu "muncul" di laga ketiga grup melawan Kosta Rika, saat ia membuat dua assist dalam laga berkesudahan 3-0 itu.

"Salah kalau membandingkan tim ini (Argentina) dengan Barcelona," ujar Messi dikutip Reuters, Jumat (15/7/2011). "Kami (di Barcelona) sudah bekerja bersama-sama dalam waktu yang lama.

"Di tim nasional kami sedang mengupayakan sesuatu yang serupa, menahan bola, mendikte irama permainan. Tapi kita tak bisa membandingkan kedua tim ini, baik sebagai sebuah grup maupun dalam konteks individu-individu."

Argentina akan menghadapi tim kuat Uruguay di babak perempatfinal Copa America tahun ini. Kali terakhir mereka memenangi turnamen ini adalah di tahun 1993, saat digelar di Ekuador.

"Argentina butuh piala. Sudah lama sekali kami memenanginya," tekad pemain terbaik dunia 2009 dan 2010 itu.


Hayden Belum Pakai GP11.1 0

Saxony - Nicky Hayden belum akan menggunakan Desmosedici GP11.1 untuk MotoGP Jerman pada akhir pekan, kendati pada awalnya sempat berencana seperti itu.

Sebelumnya Hayden acap mewanti-wanti kepada manajemen Ducati agar dirinya sudah bisa mengendarai GP11.1 untuk balapan di Sachsenring akhir pekan ini.

Hal itu dilakukan si rider Ducati agar bisa melakukan sejumlah pengujian dalam balapan, dengan tujuan tampil maksimal di seri selanjutnya yakni Laguna Seca yang menjadi balapan kandangnya. GP11.1 sendiri sudah dipergunakan oleh rekan setim Hayden, Valentino Rossi, semenjak balapan di Assen sekitar bulan lalu.

Akan tetapi kini Hayden harus menanti sedikit lebih lama untuk bisa menunggangi GP11.1, kendati sepasang motor tersebut tetap sudah akan menghuni paddock-nya di Sachsenring.

"Bisa menggunakan motornya di sini hanyalah angan-angan. Ducati bilang kepadaku bahwa itu takkan terjadi kendati aku mengharapkannya. Motornya ada di sini dan kurang lebih siap, tetapi ini lebih masalah perkara suku cadang dan jarak tempuh mesin sehingga mengapa kami belum memakainya di sini," aku Hayden di MCN.

"Akan menyenangkan jika bisa merasakannya di sini dan lebih siap untuk Laguna ketimbang melaju di sana dengan sesuatu yang tidak aku ketahui. Tapi aku sudah cukup senang akhirnya mendapatkan motornya. Ada masanya aku bahkan tidak tahu apakah atau kapan aku akan mendapatkannya dan aku kini akan mendapatnya di Laguna," papar Hayden.

Dalam balapan sebelumnya di Mugello, Hayden memberi indikasi kalau ia tidak mau membuat debut dengan GP11.1 di Laguna Seca karena menurutnya terlalu berisiko untuk menunggangi motor baru di balapan kandangnya sendiri.

Tidak punya pilihan lagi, Hayden pun kini siap-siap saja mengambil risiko tersebut. "Aku pikir aku akan melakukannya saja dan mengambil kesempatan kami di Laguna," lugasnya.



Lapak dirubuhkan 0

Lapak Dirubuhkan, Pedagang Pasar Pondok Kelapa Pasrah
Jakarta - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Timur merubuhkan 80 lapak pedagang pasar kaget di Pondok Kelapa. Beberapa pedagang yang masih berjualan terpaksa angkat kaki ketika aparat mulai merubuhkan tenda lapak dagangan.

Menurut Kepala Satpol PP Jakarta Timur, Sarpu, pembongkaran lapak pedagang tersebut merupakan tindak lanjut dari surat pemberitahuan kepada para pedagang untuk membongkar sendiri lapak dagangan mereka, terkait akan dialihfungsikannya kawasan tersebut menjadi apartemen.

"Sebelumnya pihak Pol PP sudah melayangkan 3 kali surat permohonan pembongkaran sendiri lapak dagangan. Tapi sampai batas yang diberikan hari ini masih saja ada pedagang yang tetap bertahan," kata Sarpu kepada wartawan, Jumat (15/7).

Sarpu menjelaskan, tanah seluas 1.500 meter persegi yang sebelumnya dikuasai pedagang sejak tahun 1992 itu merupakan tanah milik Perusahaan Daerah (PD) Sarana Jaya. Penertiban kepada pedagang pun, dikatakannya, bukan pertama kali berlangsung di Pasar Kaget Pondok Kelapa RT 6 RW 2 tersebut.

"Dari dulu sudah pernah dilakukan penertiban, tapi pedagang tetap bertahan. Karena rencana pembangunan akan segera dilaksanakan maka mereka terpaksa ditertibkan," tegas Sarpu.

Dari 80 pedagang, sebagian telah membongkar sendiri lapaknya jauh hari sebelum batas waktu yang diberikan. Sementara pantauan wartawan detikcom sekitar 25 pedagang memilih tetap melakukan aktivitas jual-beli saat sekitar 200-an petugas Satpol PP mulai melakukan pembongkaran.

Sebagian dari mereka ada yang terlihat langsung membereskan sisa dagangan, sebagian lagi terlihat pasrah saat alat pemecah batu melayang ke lapak mereka. Tidak ada perlawanan dari para pedagang.

"Pasrah saja mau apa lagi. Sebenarnya kita maunya sampai habis salat Jumat sambil habiskan sisa dagangan kemarin," kata salah seorang pedagang tahu-tempe, Tarono (56), saat dijumpai detikcom di lapak yang biasa ditempatinya.

Tarono yang mulai berjualan di Pasar Kaget Pondok Kelapa sejak 1993 mengaku tetap akan berjualan di wilayah tersebut. Selanjutnya, dia bersama puluhan pedagang lainnya akan menempati tanah kosong yang terletak sekitar 50 meter dari lokasi sebelumnya.


 
Rozor-V3 Copyright © 2011 Razor Theme V3 is Designed by Sameera Chathuranga